Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Gaya Hidup

Tarakjuk (타락죽)

2010-11-03

Tarakjuk (타락죽)

Istilah ''Tarak'' berarti susu dan diperkirakan berasal dari bahasa Mongolia yang bermakna susu dari kuda. Di Korea sejak abad ke-4, kaum bangsawan meminum susu ini. Pada zaman kerajaan Joseon susu ini dianggap makanan berharga sehingga Tarakjuk yang dibuat dari susu merupakan makanan stamina yang termewah untuk raja pada waktu itu. Terutama raja Yeongjo yang paling panjang umurnya pada kerajaan Joseon diketahui suka menyantapnya. Tarakjuk dibuat dari susu dan tepung beras ini sering dihidangkan kepada raja-raja mulai awal musim gugur hingga selama musim dingin.

Bahan Utama :
(untuk 1 orang)
500ml susu segar
1/2 gelas beras direndam, 1/2 gelas air

Bumbu :
1 sdm bubuk biji pinus, sedikit garam dan madu


Rendam beras yang dicuci dengan cukup lalu disaring. Rendam beras yang dicuci dengan cukup lalu disaring.
Giling 1/2 gelas beras dengan 1/2 gelas air hingga halus. Giling 1/2 gelas beras dengan 1/2 gelas air hingga halus.
Masak gilingan beras dan air di atas api sedang sambil mengaduk-aduknya.Masak gilingan beras dan air di atas api sedang sambil mengaduk-aduknya.
Seketika beras mendidih masukkan susu. Setelah mendidih lagi, kecilkan api dan masak selama 2~3 menit sambil diaduk-aduk.Seketika beras mendidih masukkan susu. Setelah mendidih lagi, kecilkan api dan masak selama 2~3 menit sambil diaduk-aduk.
Matikan api dan masukkan bubuk biji pinus. Tambahkan garam dan madu sesuai dengan selera.Matikan api dan masukkan bubuk biji pinus. Tambahkan garam dan madu sesuai dengan selera.

☑ Rendam beras 1~2 jam pada saat musim panas sedangkan 3~4 jam pada saat musim dingin.
☑ Lemak yang terkandung dalam susu suka melekat maka harus mengaduk-aduk selama memasak.
☑ Sisa nasi dapat dipakai dengan menggantikan beras untuk Tarakjuk.
☑ Boleh memakai lebih banyak air, kalau buburnya dikehendaki agak encer.

Matikan api dan masukkan bubuk biji pinus. Tambahkan garam dan madu sesuai dengan selera.
Kim Soo-jin:

Dia adalah seorang peneliti makanan Korea. Kini dia bertugas sebagai direktur Lembaga Penelitian Rasa Makanan Korea dan ketua Akademi Makanan dan Kebudayaan Korea. Selain itu dia adalah koordinator pertama makanan yang dimunculkan di film Korea. Karya utamanya, film "A Frozen Flower", "King and the Clown", "Best Chef" dan lain-lain.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >