Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Gaya Hidup

Rasio Kepuasaan Banding Harga

2018-03-12

Rasio Kepuasaan Banding Harga

Hal apakah yang paling mempengaruhi Anda saat mengeluarkan uang untuk berbelanja? Mungkin ada banyak unsur yang Anda pertimbangkan. Selama ini, harga mungkin menjadi salah satu unsur yang penting dalam kegiatan berbelanja. Akan tetapi, ada juga konsumen yang mulai mengutamakan rasa puas mereka saat berbelanja.


Rasa puas konsumen berbanding harga atau 'Gasimbi' dalam istilah Korea yang muncul di tahun 2018 sebagai tren baru konsumerisme masyarakat Korea.


Hingga beberapa saat lalu konsumen Korea cenderung membeli barang yang berharga murah padahal fungsinya tidak luar biasa. Kecenderungan ini memang dapat ditemukan di mana saja dan kapan saja.


Namun belakangan ini konsumen lebih memilih barang yang dapat memberikan rasa puas setinggi-tingginya.


Tren pembelanjaan dengan istilah Gasimbi ini dapat dijelaskan bahwa konsumen dengan mudah membuka dompetnya asal mereka merasakan kepuasaan dan hiburan semaksimal mungkin.


Kecenderungan ini sebenarnya muncul di Korea pada tahun lalu. Sebagai contohnya, penjualan pembalut wanita ramah lingkungan menjadi cukup laris setelah ditemukan kasus pembalut wanita dari bahan beracun. Setelah ada laporan kasus tersebut, penjualan pembalut wanita ramah lingkungan yang terbuat dari 100% bubur kayu mengalami peningkatan meskipun harganya lebih mahal 3 kali lipat.


Berbeda dengan di masa lalu di mana konsumen menolak membeli produk gagal atau bermasalah, saat ini semakin banyak konsumen lebih memilih membeli barang yang terbukti kualitasnya saja, meskipun harus mengeluarkan biaya lebih tinggi.


Tren yang mengutamakan rasa puas ini muncul berkat kepopuleran barang bermerek dan yang terkait dengan sosok idola.


Barang yang dimulai dari produk terkait idola ini diproyeksi pasarnya berkembang dengan skala 100-130 miliar won hampir di seluruh sektor. Bahkan sebagian keuntungan dari penjualan produknya dipergunakan sebagai dana sumbangan bagi wanita perbudakan syahwat dan perlindungan lingkungan alam serta hewan, yang juga memberikan rasa puas kepada konsumen yang membelinya, karena dinilai sebagai kegiatan konsumsi etis.


Sebagian pihak mengatakan tren konsumsi yang mementingkan rasa puas ini merupakan pilihan konsumen untuk menghilangkan kesedihan atau stres yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.


Konsumen yang memiliki dompet yang semakin tipis cenderung mengurangi konsumsi mereka, tapi tidak untuk membeli barang yang benar-benar disukainya. Hal itu merupakan salah satu cara mereka untuk menghilangkan stres yang terus muncul.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >