Pada hari Minggu siang, 15 Agustus, tepuk tangan gemuruh memenuhi paviliun Memorial Inchon di Universitas Korea, Seoul. Walaupun suhu udara sangat panas, namun ruangan ini dipenuhi penonton yang ingin melihat konser “Beautiful Dream Concert 15 Augustus,” yang bertujuan untuk mencari dana untuk membantu pengungsi remaja dari Korea Utara. Konser yang dirancang oleh aliansi penduduk untuk HAM Korea Utara itu bukan hanya kegiatan untuk pengumpulan dana, melainkan juga menjadi ajang bermakna untuk memberikan semangat dan percaya diri kepada pengungsi Korea Utara, serta membuat publik memiliki pandangan yang betul terhadap pendatang baru.
Konser tahunan ini merupakan yang ke-4, dan diikuti oleh banyak musisi yang ingin menyampaikan pesan harapan kepada siswa remaja Korea Utara. Klarinetis, Lee Sang-jae, professor tuna netra, dan pianis Kim Gyeong-min yang mengalami kelumpuhan karena cedera otak memainkan musik indah mereka untuk memberikan semangat dan percaya diri kepada pengungsi sambil menyampaikan yang mereka memperoleh dalam proses mengatasi ketidakmampuan fisik mereka dan menjadi artis baik.