Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Tokoh

Pengungsi menghidupkan kembali tradisi penari legendaris di masa kolonial Jepang

2010-09-16

Kedua wanita tampaknya berusia 70-an sedang mengobrol secara menyenangkan di sebuah restoran di Insadong, pusat Seoul, sambil melihat sebuah foto hitam-putih yang usang. Orang yang berpose dalam foto itu adalah Choi Seung-hee, penari wanita legendaris Korea yang terkenal. Dia berhasil memodernisasikan dansa tradisional Korea dengan cara halus pada saat Korea berada di bawah kolonial Jepang. Dia pergi ke Korea Utara pada tahun 1946 dan membangun lembaga seni tari yang diberikan nama sesuai namanya sendiri.
Sayang sekali, dia menjadi korban dalam pembersihan ideologis pada tahun 1967 dan meninggal di kamp konsentrasi sebagai tawanan politik.
Untuk mengenang penari terkenal ini, murid-murid Choi Seung-hee, antara lain, Kim Young-sun dan murid warga Cina, Oh Wu menggelar jumpa murid Choi Seung-hee dari Korea dan Cina pada 30 Agustus lalu. Kim Young-sun adalah mantan pengungsi Korea Utara yang belajar di bawah guru Choi dalam negara sendirinya. Sejarah hubungan mereka harus ditelusuri sekitar 50 tahun yang lalu.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >