Kim Geum-ju, seorang mahasiswi jurusan administrasi bisnis di Universitas Sungsil, menekankan pentingnya membaca buku setiap kali siswa yang lebih muda dari Korea Utara meminta tips tentang mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi dan menyesuaikan diri dengan masyarakat dengan benar. Dia percaya membaca buku-buku dan surat kabar adalah cara terbaik untuk berpikir secara logis dan belajar budaya Korea Selatan, yang berbeda dari Korea Utara. Sebenarnya, ia membaca surat kabar setiap hari dan membaca 4-6 buku sebulan. Dengan berkat itu, dia bsia memiliki kemampaun menulis baik, hingga dia memiliki peluang untuk bisa belajar bahasa Inggris di Kanada tahun ini.
Sebagian besar pengungsi Korea Utara tidak mampu untuk bepergian ke luar negeri dengan alasan ekonomis, tetapi mahasiswi Kim Geum-ju berbeda. Dia meninggalkan orang-tuanya di Korea Utara sejak enam tahun yang lalu dan mengungsi ke Korea Selatan dengan kerabatnya.
Geum-ju berani memecahkan batas sendiri sebagai pengungsi di tengah masyarakat Korea Selatan dan menikmati semangat bebasnya melalui pengalaman beragam. Hari ini juga, dia sibuk mempersiapkan untuk meluncurkan sebuah kelompok relawan dengan mahasiswa lain dari Korea Utara.
Dia juga sedang menulis dalam waktu luangnya dengan harapan menulis buku tentang Korea Utara. Meskipun jadwal sibuk, dia tidak pernah melewatkan mengunjungi pusat penitipan anak untuk anak-anak Korea Utara. Dia merasa kasihan pengungsi muda yang gagal beradaptasi dengan masyarakat Korea Selatan dan menderita kebingungan secara emosional. Dia berharap bahwa anak-anak Korea Utara di tengah masyarakat Korea Selatan akan tumbuh sehat jasmani dan rohani.