Ada sebuah kedai kopi bernama ‘Gildongmu’, yang berarti ‘teman seperjalanan’ di wilayah Jongno-gu, pusat kota Seoul. Tidak terlihat ada perbedaan dengan kedai kopi biasa, tapi sebuah tanda yang terpasang di meja menarik perhatian. Sebuah tulisan berbunyi ‘Hasil dari kedai kopi semuanya digunakan untuk mendukung kemandirian pembelot Korut’. Memang betul, kafe ini membantu pendatang dari Korea Utara, khususnya pembelot muda untuk berdiri diatas kedua kaki mereka sendiri.

Kedai kopi itu dioperasikan oleh sebuah organisasi swasta dengan nama yang sama, Gildongmu. Organisasi itu mendapat izin dari Kementerian Unifikasi di tahun 2010 sebagai kelompok untuk proyek antarKorea bagi penyandang cacat, seperti mengirimkan kursi roda, alat pembantu dengar, kaki palsu dan tangan palsu ke Korea Utara. Sayangnya, kelompok itu mengalami kesulitan untuk memberikan langsung bantuan ke Korea Utara akibat hubungan antara dua Korea yang membeku. Jadi kelompok itu mulai menjalankan kedai kopi di bulan Juni tahun ini, guna mendukung pembelot Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan.

Saat ini, dua pemuda Korea Utara bekerja di kedai kopi bersama manajer Choi. Mereka adalah pekerja paruh waktu, tapi kondisi kerja mereka lebih baik daripada yang ditetapkan oleh undang-undang ketenegakerjaan. Toko memberi mereka keuntungan dengan harapan agar mereka bisa menggunakan hak yang mereka dapatkan di Korea Selatan. Sekitar 5 bulan berlalu semenjak kedai kopi dibuka. Barista baru dari Korea Utara juga merasa puas dengan pekerjaan mereka. Dengan menyaksikan perubahan mereka, manajer Choi berharap upaya seperti itu secara alami akan membawa perbaikan bagi hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara.