Lembaga Keperawatan Unifikasi yang didirikan bulan Maret lalu, memang sangat penting untuk mengetahui perbedaan kesehatan dan perawatan medis antara Korea Selatan dan Korea Utara, serta menemukan terobosan untuk menggabungkan sistem terkait pasca unifikasi, bukan hanya dari pandangan kemanusiaan, tetapi juga dalam hal integrasi sosial pada era pasca unifikasi.

Peranan perawat Korea Utara, tidak seperti rekan mereka di Korea Selatan, hanya membantu dokter. Tidak cuma itu, proses latihan mereka agak pendek dan kursus pendidikannya tidak profesional. Secara jelas, konsep ilmu pengetahuan keperawatan dan apa yang sebenarnya dilakukan perawat berbeda di dua Korea. Itulah sebabnya mengapa pembelot Korea Utara yang memilih untuk masuk ke sekolah perawatan atau belajar kesehatan seringkali mengalami kesulitan dalam mengejar pelajaran mereka, bahkan ada yang putus sekolah. Untuk membantu mereka, lembaga tersebut menyediakan program mentoring, yang mendapatkan respons positif dari para pelajar. Tentunya, lembaga itu menyelenggarakan pertemuan akademik dan seminar setiap bulan guna menangani tema-tema mengenai sistem medis di Korea Utara dan contoh pemukiman kembali pembelot Korea Utara yang menjadi perawat di sini. Lembaga ini juga memeriksa kondisi kesehatan pembelot Korea Utara untuk mengembangkan dan menjalankan program dalam meningkatkan kesehatan mereka.

Lembaga tersebut berencana untuk mengintegrasikan pendidikan keperawatan di Korea Selatan dan Korea Utara melalui penelitian yang luas dan berbagai kegiatan akademik. Lembaga ini baru saja mulai melakukan kegiatannya, yang diharapkan dapat menjadi landasan untuk mengintegrasikan sistem kesehatan dan medis di Korea Selatan dan Korea Utara.