Sebuah perusahaan penerbitan yang terletak di wilayah Yangcheon-gu, Seoul dijalankan oleh seorang pembelot Korut bernama Lee In-ho. Sudah 2 tahun sejak perusahaan itu dibuka. Berkat reputasi yang baik, jumlah pesanan terus meningkat.
Dia kabur ke Korsel pada tahun 2010. Pada tahap awal pemukiman kembali, dia mengalami banyak kesulitan karena segala sesuatunya tidak akrab baginya. Dia bahkan tidak tahu bagaimana menarik uang dari mesin ATM. Dia perlu untuk belajar sesuatu yang baru setiap hari. Berkat bantuan dari orang-orang di sekitarnya, dia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara bertahap. Kemudian dia mulai mencari pekerjaan. Dia telah pernah bekerja di berbagai jenis pekerjaan. Suatu hari, kepala sebuah perusahaan penerbitan di mana dia bekerja, menasihatinya untuk memulai bisnisnya sendiri. Lee memiliki pengalaman untuk menjalankan bisnis di China. Dia memanfaatkan pengalaman itu di Korsel sebagai penerbit pertama dari pembelot Korut. Setelah mengambil pekerjaan, Lee mengerjakannya dengan penuh tanggung jawab. Perusahaannya menghasilkan 100 juta won per tahun, hanya satu tahun setelah diluncurkan. Kini, Lee berharap untuk memperluas skala perusahaannya untuk membuka peluang kerja yang lebih banyak bagi pembelot Korut. Menemukan pekerjaan bagi pendatang baru dari Korea Utara sangatlah penting dan Lee tahu itu lebih baik daripada orang lain.
Tujuan akhir Lee adalah untuk menjalankan perusahaan penerbitan di Korut setelah Korea bersatu. Dia ingat tidak ada cukup banyak buku di Korut. Dia ingin memberikan buku-buku buatannya kepada orang-orang yang membutuhkannya. Kami menantikan saat siswa siswi di Korut akan membaca buku-buku yang diterbitkan oleh Lee In-ho.