Seorang pembelot Korea Utara dan penyanyi trot bernama Choi Geum-sil sedang menyanyikan sebuah lagu berjudul ‘My Love’. Choi kabur ke Korsel di tahun 2008. Pada tahap awal pemukiman di Korea Selatan, dia perlu mendapatkan pekerjaan yang stabil. Jadi dia belajar akuntasi pajak dan bekerja di berbagai tempat, seperti department store dan restoran. Meski begitu, dia menemukan dirinya sendiri tetap merindukan panggung.
Album solo pertamanya sebagian besar berisi lagu-lagu Rohani Kristen (Gospel). Kemudian dia memilih musik trot dengan harapan bisa bertemu lebih banyak penonton di atas panggung. Dia membutuhkan banyak persiapan untuk gaya musik khusus, trot, yang dia belum pernah alami sebelumnya di Korut. Setelah lama melakukan persiapan dan upaya berat, Choi berhasil merilis album yang kedua, dengan judul lagu ‘The Man’s Wind’. Bahkan sekarang, itu membuat Choi tergetar sembari mengingat kembali saat itu. Banyak orang sekarang mengenalinya dan memintanya untuk tampil di acara mereka. Sepertinya dia sedang menciptakan semua yang dia impikan.
Choi ingin menjadi seorang penyanyi yang sukses, sehingga dapat membantu pendatang Korut untuk bermukim di Korea Selatan dengan layak. Dia juga berharap akan menyanyikan lagu suka cita, saat Korea bersatu.