Kebebasan media Korea Selatan naik 7 peringkat dalam sebuah survei global tahunan berkat perliputan luas tentang skandal korupsi dan kolusi besar-besaran, yang melibatkan mantan Presiden Park Geun-hye.
Menurut Indesk Kebebasan Pres Dunia tahun 2017, Wartawan Tanpa Batas (RSF) menempatkan Korea Selatan berada di urutan ke-63 dari 180 negara yang disurvei.
Peringkat Korea Selatan terus mengalami penurunan dalam indeks kebebasan pers menjadi urutan ke-42 pada tahun 2010, dan akhirnya mencatat rekor terendah di tahun lalu dengan menempati peringkat ke-70.
Menurut RSF walaupun campur tangan pemerintahan Park mengancam kemerdekaan media, namun serangkaian skandal politik yang memicu diberhentikannya Park menunjukkan bahwa media masih dapat meliput isu politik secara efektif.
Akan tetapi, RSF lebih lanjut mengatakan debat publik mengenai hubungan dengan Korea Utara masih terhambat oleh UU Keamanan Nasional, dengan menyebutnya sebagai salah satu alasan penyensoran online di Korea Selatan.