Presiden AS Donald Trump mengatakan, meski tidak menyukainya, dirinya akan beraksi jika perlu. Pernyataan Trump itu dilontarkan saat diwawancara oleh Fox News pada haribSenin (1/5/2017) waktu setempat, terkait ancaman provokasi nuklir dan rudal Korea Utara. Akan tetapi, Trump tidak menyebutkan rencananya dengan jelas.
Dia menambahkan, dirinya tidak seperti Barack Obama yang membuat garis batas di atas pasir dan tidak melewati garis itu walaupun hal-hal buruk terjadi.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Kim Jong-un adalah ancaman serius bagi seluruh dunia.
Sementara itu, Presiden Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas masalah nuklir dan rudal Korut lewat telepon pada hari Selasa (2/5/2017). Kedua pihak sependapat bahwa Semenanjung Korea dalam keadaan berbahaya.
Pemerintah Rusia menjelaskan, dalam pembicaraan dengan Trump itu, Putin menegaskan bahwa ketegangan di Semenanjung Korea harus ditanggulangi dan kedua pihak sepakat untuk fokus pada solusi diplomatik.