Presiden Rusia Vladimir Putin mengutarakan niatnya untuk berperan sebagai mediator dalam upaya menuntaskan krisis di Semenanjung Korea dengan mengirim utusan khusus ke Korea Utara.
Utusan khusus dari pemerintahan baru Korea Selatan, Song Yong-kil bertemu dengan Presiden Putin di Kremlin pada Rabu (24/6/2017) untuk membicarakan masalah isu terkait dengan Semenanjung Korea, seperti masalah nuklir Korea Utara dan kerja sama ekonomi antara Korea Selatan dan Rusia, serta antara Korea Selatan, Korea Utara dengan Rusia.
Dalam pembicaraan selama 45 menit itu, Song juga menyampaikan surat pribadi Presiden Moon Jae-in kepada Putin.
Saat Song meminta presiden Putin untuk memainkan peranan agresif guna menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara, Putin menyampaikan niatnya untuk mengirim utusan khusus ke Korea Utara.
Putin lebih lanjut menyatakan isu nuklir Korea Utara tidak dapat dituntaskan melalui pertempuran. Menurutnya perang harus dihindari di Semenanjung Korea karena akan menyebabkan kerugian besar bagi kehidupan para penduduk.
Ditegaskannya sanksi terhadap Korea Utara sangat terbatas dalam menuntaskan masalah, dan krisis nuklir Korea Utara harus diselesaikan melalui dialog, seperti pertemuan 6 pihak untuk masalah nuklir Korea Utara dan juga dialog langsung antara Korea Utara dan AS, jika diperlukan.
Kedua belah pihak juga sependapat bahwa kerja sama ekonomi trilateral antara Korea Selatan, Korea Utara dan Rusia akan memungkinkan membuka dialog dengan Korea Utara. Untuk itu, Putin menyarankan agar kerja sama trilateral kembali dibuka, termasuk proyek penyambungan pipa gas dan jalur kereta api yang sedang ditangguhkan.