Wall Street Journal memberitakan pada tgl. 12 Juni waktu setempat bahwa pemerintah AS meminta kepada pemerintah Cina agar 10 perusahaan atau individu di Cina menghentikan transaksi dengan Korea Utara. Transaksi antara mereka dinilai berhubungan dengan program misil dan nuklir Korea.
Menurut Wall Street Journal, 10 perusahaan tersebut mungkin adalah perusahaan atau perorangan yang telah dimasukkan dalam laporan terkini dari Lembaga Penelitian Keamaman AS, C4ADS.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan akan memperkuat upaya diplomatik untuk memenuhi celah sanksi terhadap Korea Utara. Apabila Cina tidak menanggapi permintaan tersebut, maka pemerintah AS akan mengambil sanksi sendiri.
Sanksi sendiri oleh AS berarti 'boikot sekunder' yang membatasi perusahaan di negara ketiga melakukan transaksi dengan Korea Utara, sehingga banyak kalangan yang memperhatikan reaksi Cina.