Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson menegaskan secara resmi bahwa rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara pada hari Selasa (04/07/2017) adalah rudal balistik antar-benua (ICBM).
Tillerson mengeluarkan pernyataan resmi pada hari Rabu (05/07/2017) dan menekankan bahwa pihaknya tidak membolehkan Korea Utara memiliki nuklir. Menurutnya, peluncuran ICBM Korea Utara merupakan ancaman yang semakin meningkat terhadap AS dan negara aliansi. Seluruh dunia harus mengambil langkah terkuat atas peluncuran ICBM Korea Utara itu.
Di dalam pernyataannya, Tillerson mengatakan bahwa negara-negara yang mempergunakan tenaga kerja Korea Utara dan memberikan dukungan ekonomi atau militer kepada negara itu adalah negara yang tidak melaksanakan sanksi PBB terhadap Korea Utara. Selain itu, negara-negara itu adalah pendukung rezim Korea Utara yang berbahaya.
Kementerian Pertahanan AS juga menegaskan bahwa rudal Korea Utara adalah ICBM dengan peluncur dua tahap.
Pada awalnya, Komandan Pasifik AS menganalisis bahwa misil yang diluncurkan Korea Utara dinilai sebagai misil jarak jauh menengah yang tidak mengancam daratan AS, namun menurut hasil analisis yang lebih teliti, rudal itu disimpulkan sebagai ICBM.