Kementerian Pertahanan AS pada tanggal 5 Juli waktu setempat menyimpulkan bahwa rudal balistik 'Hwasong-14' yang diluncurkan Korea Utara baru-baru ini adalah rudal balistik antarbenua, ICBM bertipe baru.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Jaff Davis mengatakan pada pengarahan pers bahwa ICBM Korea Utara itu adalah model terbaru tidak pernah terlihat sebelumnya. Menurutnya, Kementerian Pertahanan juga telah memastikan terpasangnya suatu sistem di bagian ujung ICBM itu yang memungkinkan rudal itu masuk kembali ke atmosfer bumi.
Pernyataan tersebut selaras dengan klaim Korea Utara, tetapi sedikit berbeda dengan laporan Kementerian Pertahanan Korea Selatan di hadapan parlemen. Dalam laporannya, Kementerian Pertahanan Seoul menerangkan bahwa rudal balistik terbaru itu diluncurkan dari peluncur yang permanen dan pihaknya tidak memandang hal itu sebagai pengembangan ICBM yang sukses. Hal itu mengingat teknologi yang bisa membawa masuk kembali rudal ke atmosfer bumi belum dapat dikonfirmasikan adanya.
Fox News juga melaporkan dengan mengutip pejabat pemerintah bahwa AS telah memantau secara teliti gerakan peluncuran rudal dari Korea Utara bahkan dari mulai tahap pengisian bahan bakar sebelum diluncurkannya rudal tersebut. Disebutkan pula, Kementerian Pertahanan AS bisa saja mengambil keputusan untuk mencegah ICBM itu, tetapi tidak mencobanya karena rudal itu dianggap rudal tidak mengancam wilayah AS.