Pemerintah Korea Selatan meminta Jepang untuk memenuhi janjinya memasukkan informasi tentang fasilitas industrinya di masa lalu yang muncul dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
Kementerian Luar Negeri Seoul hari Kamis (13/7/2017) mengatakan bahwa pada saat pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO yang berlangsung di Polandia, Korea Selatan meminta Jepang untuk memegang janjinya dan menjalankan langkah-langkah konkret. Menurut Kemenlu permintaan Korsel mendapat dukungan 12 dari 21 negara anggota.
Sementara itu, Duta Besar dan Perwakilan Tetap Jepang untuk UNESCO Kuni Sato mengatakan pemerintahnya menghormati rekomendasi yang dibuat pada pertemuan komite sebelumnya.
Dikatakannya, pemerintah Jepang akan memenuhi janjinya termasuk membuka pusat informasi di lokasi warisan, namun hal itu perlu persiapan seperti penyusunan laporan yang akan dilakukan pada bulan Desember mendatang.
Tokyo telah berjanji akan membuka pusat informasi di 7 dari 23 fasilitas industrinya di masa lalu pada saat tempat-tempat itu dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada Juli 2015 lalu.
Pusat informasi itu bertujuan untuk memberitahukan bahwa di 7 fasilitas tersebut termasuk Pulau Hashima, warga Korea Selata pernah dipekerjakan secara paksa. Selain itu untuk memperingati mereka yang meninggal di sana.