Kantor berita Reuters melaporkan hari Kamis (13/7/2017) waktu setempat bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan sanksi baru bagi bank dan perusahaan Cina yang melakukan transaksi dengan Korea Utara.
Menurut Reuters, seorang pejabat tinggi yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan pemerintahan Trump merasakan upaya pemerintah Cina untuk menahan nuklir Korut tidak memuaskan sehingga mempertimbangkan sanksi baru itu. Sanksi baru itu akan menargetkan bank dan perusahaan Cina yang kecil dan terkait program nuklir dan rudal Korut.
Menurut pejabat tinggi yang lain, sanksi baru pemerintah AS itu tidak menargetkan bank besar Cina untuk sementara waktu.
Beberapa sumber berita pemerintah menyampaikan waktu dan ruang lingkup sanksi baru AS terhadap Cina tergantung pada respon Cina atas permintaan AS dalam pembicaraan ekonomi tingkat tinggi AS dan Cina yang digelar di Washington minggu depan. AS akan meminta Cina untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap Korut.
Pejabat tinggi AS memperingatkan, jika Cina tidak menahan program nuklir dan rudal Korut, maka Beijing akan menghadapi tekanan dalam perdagangan dan ekonomi, salah satunya adalah 'boikot sekunder'.