Sebuah upacara untuk memperingati 10 tahun lolosnya rancangan resolusi tentang wanita budak syahwat untuk tentara Jepang digelar di gedung parlemen AS hari Jumat (28/7/2017).
Dalam acara itu, Ketua Komite urusan Luar Negeri Majelis Rendah AS Ed Royce menegaskan pentingnya menyampaikan pelajaran tentang sejarah wanita korban perbudakan syahwat kepada generasi berikut.
Sementara itu, mantan anggota Majelis Rendah Mike Honda yang berperan penting dalam mengusulkan dan meloloskan rancangan resolusi wanita budak syahwat menekankan perlunya kerja sama masyarakat sipil untuk menyelesaikan masalah itu dengan sungguh-sungguh.
Menurunya, kesepakatan Korsel dan Jepang tentang wanita budak syahwat yang ditandatangani tahun 2015 tidak memiliki makna karena Jepang sama sekali tidak menyampaikan permintaan maaf.
Honda menegaskan hal yang paling mendesak dalam masalah wanita korban perbudakan syahwat adalah Jepang harus meminta maaf dan bertanggung jawab atas sejarah yang sebenarnya.