Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan setelah Korea Utara meluncurkan rudal secara mendadak.
Dalam pernyataan itu, Trump mengatakan, meskipun Korut berargumen bahwa uji coba senjata nuklir dan rudalnya dilakukan demi keamanan Korut, tapi hal itu akan menimbulkan efek yang berkebalikan.
Kemudian, Trump menegaskan bahwa AS akan mengambil segala tindakan untuk melindungi keamanan AS dan negara sekutunya.
Semntara itu, di Jepang, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menggelar pengarahan darurat pada hari Sabtu (29/7/2017) siang dan mencela Korut dengan menggunakan ungkapan yang sangat keras.
Sekjen PBB Antonio Guterres juga menyatakan bahwa dirinya mengecam peluncuran rudal Korut yang memiliki kemampuan jarak tembak antar benua. Dalam pernyataannya sebagai juru bicara PBB, Guterres mengatakan bahwa peluncuran rudal Korut jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB kemudian mendesak pimpinan Korut segera merespons usulan pemerintah Seoul untuk pembicaraan antar Korea.
Uni Eropa termasuk Prancis juga mengkritik provokasi peluncuran rudal Korut karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan juga mendesak Korut agar menahan provokasi tambahan serta menghentikan program pengembangan nuklir dan rudalnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan bahwa Cina tidak setuju dengan aktivitas Korut yang melanggar resolusi PBB dan meluncurkan rudal sehingga mendesak Korut agar menghentikan segenap perbuatan yang menimbulkan ketegangan.
Sementara itu, Rusia menilai rudal yang diluncurkan Korut kali ini sebagai rudal balistik jarak menengah, berbeda dengan pendapat pakar Korsel dan AS.