Militer AS berhasil melakukan tes sistem pertahanan anti rudal THAAD, 2 hari setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua kedua baru-baru ini.
Angkatan Udara AS meluncurkan rudal balistik jarak menengah (IRBM) dari jet tempur AS di atas udara Laut Pasifik pada Minggu malam (30/8/2017).
Rudal itu segera terdeteksi, dikejar dan dicegat oleh sistem pertahanan anti rudal canggih THAAD yang berada di pangkalan Alaska.
Kementerian Pertahanan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tes yang dilakukan tanpa pemberitahuan awal kepada unit THAAD, telah berhasil.
Kementerian Pertahanan menggambarkan data yang dikumpulkan dari tes tersebut akan digunakan untuk memperkuat sistem persenjataan THAAD dan kemampuannya untuk mencegah lebih dini ancaman musuh.
Militer AS telah melakukan tes sistem anti rudal THAAD sebanyak 15 kali, termasuk tes terbaru yang semuanya mencapai kesuksesan.
Tes itu nampaknya telah direncanakan lebih dahulu sebelum uji ICBM kedua dari Korea Utara, namun media AS menganggapnya sebagai peringatan terhadap Korea Utara.
Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengulangi seruannya agar Cina memperkuat tekanan terhadap Korea Utara.
Pence, yang sedang melawat ke Eropa, mengatakan hari Minggu (30/7/2017) bahwa Washington akan terus mendorong kerja sama masyarakat internasional untuk menekan Pyongyang hingga negara itu membuang secara permanen program nuklir dan rudalnya.