Di tengah situasi semakin tingginya tekanan pemerintah Washington ke Korea Utara dan Cina, desas-desus pergantian pemerintahan Pyongyang semakin tersebar luas.
Majalah Wall Street Journal mengeluarkan tajuk rencana yang berisi apabila rezim Kim Jong-un runtuh, maka keamanan di Asia Timur akan membaik, untuk itu perlu mengambil strategi baru untuk menghadapi situasi pergantian pemerintahan Korea Utara.
New York Times juga memberitakan bahwa mantan Menteri Luar Negeri Kissinger telah memberi usulan kepada pemerintahan Trump agar AS dan Cina lebih dulu membahas situasi setelah runtuhnya rezim Korea Utara. Menurutnya, peluang yang lebih baik akan terbuka dalam menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara.
Mantan Utusan Khusus AS untuk HAM, Robert Lefkowitz mendesak AS membujuk Cina untuk menahan ambisi nuklir Korea Utara dengan menggulingkan rezim Korea Utara saat ini. Dengan kata lain, AS harus memberitahukan kepada Cina bahwa target terakhir AS bukan unifikasi Semenanjung Korea.
Klaim-klaim seperti itu berkaitan dengan pernyataan Ketua Badan Intelijen Pusat AS-CIA, Mike Pompeo yang ingin menurunkan rezim Kim Jong-un.
Desas-desus pergantian rezim Korea Utara, dan pandangan untuk menarik pasukan AS atau penyerahan unifikasi Semenanjung Korea telah berkembang di AS.
Untuk itu, harus diperhatikan apakah AS dan Cina melakukan transaksi rahasia untuk memecahkan masalah nuklir Korea Utara.