Pertemuan Menteri Luar Negeri Forum Regional ASEAN-ARF digelar di Manila, Filipina pada hari Senin (7/8/2017). 

Di dalam pertemuan tersebut, ancaman misil dan nuklir Korea Utara yang lebih meningkat akibat peluncuran misil kelas rudal balistik antar benua-ICBM sebanyak dua kali dijadikan sebagai agenda utama. 

AS yang berinisiatif mengeluarkan resolusi Dewan Keamanan PBB meminta kepada negara-negara anggota ARF untuk mematuhi isi resolusi kali ini. 

Hasil pembahasan mereka diumumkan sebagai pernyataan Ketua ARF, dan diperkirakan memuat isi yang memberi tekanan kuat kepada Korea Utara. 

Sementara itu, di dalam pertemuan bilateral antara Korea Selatan dan Jepang yang dibuka setelah pertemuan ARF, kedua pihak membahas perbedaan pandangan mengenai isi kesepakatan wanita perbudakan syahwat. 

Menlu Jepang Taro Kono meminta isi kesepakatan antara dua negara dilaksanakan, sementara Menlu Korea Selatan Kang Kyung-wha menegaskan bahwa sebagian besar warga Korea Selatan tidak menerima isi kesepakatan. 

Menteri Kang akan kembali ke Korea Selatan pada hari Selasa setelah menghadiri upacara peringatan 50 tahun pendirian ASEAN.