Harian Jepang Asahi Shinbun pada hari Sabtu (12/8/2017) melaporkan bahwa pemerintah Korea Selatan, AS, dan Jepang telah menyimpulkan rudal balistik antar benua-ICBM Hwasong-14 yang diluncurkan Korea Utara pada tanggal 28 Juli lalu gagal memasuki kembali atmosfer.

Menurut harian itu, analisis video NHK Jepang yang merekam kilatan cahaya di Hokkaido pada waktu perkiraan jatuhnya Hwasong-14 menjadi dasar kesimpulan ini.

Video itu direkam kamera yang dipasang di atap bangunan NHK di Hokkaido dan obyek dalam video itu semakin kehilangan cahaya hingga lenyap sebelum sampai di permukaan laut. Fakta itu membuktikan bahwa hulu ledak rudal akhirnya lenyap.

Pada umumnya, kecepatan rudal mencapai 24 mach dengan suhu mencapai 7.000 derajat sewaktu masuk kembali ke atmosfer. Untuk berhasil memasuki kembali diperlukan bahan karbon kompleks.

Asahi Shinbun menjelaskan bahwa Korut hampir menyelesaikan masalah pengecilan hulu ledak nuklir maupun jarak tembak ICBM, namun belum jelas apakah dapat memicu hulu ledaknya secara tepat saat memasuki kembali atmosfer. Selanjutnya, Asahi Shinbun mengutip sebuah sumber berita terkait militer bahwa Korut mungkin dapat menyempurnakan ICBM dalam beberapa bulan ke depan.