Uni Eropa dan 17 negara lainnya mengecam keras peluncuran rudal terbaru Korea Utara pada Konferensi Perlucutan Senjata yang berlangsung di Jenewa, sementara Korea Utara menuduh AS menyetir Semenanjung Korea menuju "tingkat ledakan yang ekstrim."
Korea Selatan, AS dan Jepang mengkritik provokasi rudal Korea Utara bersamaan dengan pertemuan yang disponsori PBB pada hari Selasa (29/8/2017), dengan mengatakan bahwa meluncurkan rudal di wilayah udara negara lain tidak dapat dibenarkan sebagai tindakan pembelaan diri.
Perwakilan Tetap AS untuk konferensi tersebut Robert Wood, mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi, dengan mengatakan bahwa uji coba rudal terbaru Pyongyang adalah perhatian besar bagi AS dan banyak negara lainnya.
Namun, Duta Besar Korea Utara untuk PBB di Jenewa, Han Tae-song, mengatakan Pyongyang akan terus memperkuat kemampuan pertahanannya dengan kekuatan nuklir selama AS mempertahankan pembekuan nuklir dan melanjutkan latihan militer di dekat Korea Utara.
Tanpa menyebutkan bahwa rudal negara itu terbang di atas Jepang, Han mengatakan bahwa tekanan dan tindakan provokatif AS hanya akan memberikan alasan bagi Pyongyang untuk memperkuat kemampuan pertahanan dirinya.