Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Cina Menghimbau agar AS dan Korea Utara Membuka Dialog Tanpa Syarat

Write: 2017-08-30 16:27:44Update: 2017-08-30 16:34:14

Cina Menghimbau agar AS dan Korea Utara Membuka Dialog Tanpa Syarat

Beijing telah menekankan perlunya melakukan dialog dengan Korea Utara, bukan sanksi dan tekanan guna meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
 
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, hari Rabu (30/8/2017) meminta dimulainya kembali dialog dengan Pyongyang sambil mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara yang terbang di atas wilayah udara Jepang pada hari Selasa (29/8/2017).

Wang menyampaikan hal tersebut dalam sebuah pengarahan media menjelang penyelenggaraan  KTT BRICS yang akan dibuka di Xiamen, Cina minggu depan.
 
Media dan akademisi pro pemerintah Cina juga meminta Washington dan Pyongyang untuk melakukan dialog tanpa syarat.
 
Menurut mereka akan sulit bagi Korea Selatan, AS dan Jepang untuk "memukul" Korea Utara dengan sanksi tambahan karena negara komunis tersebut tidak akan kehilangan apa-apa. Mereka juga mendesak agar AS membantu pemerintah Kim Jong-un menemukan alternatif selain senjata nuklir yang membuat dia dapat merasa yakin.
 
Global Times mengatakan bahwa menerapkan sanksi baru atas Korea Utara ketika sanksi yang kuat telah dijatuhkan, akan seperti memeras satu atau dua tetes air dari handuk yang hampir kering.
 
Menurut media yang berada di bawah People's Daily itu , Korea Utara bertujuan untuk mengubah sikap masyarakat internasional terhadap Pyongyang dengan mempercepat peluncuran rudal. Dikatakan, peluncuran rudal Korea Utara telah menjadi inersia yang tak terbendung dan Pyongyang telah menjadi mati rasa karena tekanan dari luar.
 
Dalam sebuah artikel yang dimuat Global Times, Kang Jie, asisten peneliti di Lembaga Studi Internasional Cina, mengatakan AS dan Korea Utara harus berhenti bermain dengan api.
 
Kang mengatakan bahwa "hanya dalam waktu setengah bulan, kedua pihak telah menemukan diri mereka terjebak dalam lingkaran setan yang tampaknya tidak memiliki akhir yang terlihat". Dia kemudian mendesak Washington dan Pyongyang untuk mengurangi latihan militer dan uji coba nuklir masing-masing untuk membantu meredakan ketegangan. 

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >