Para pakar di AS mengklaim bahwa sekarang bukan saatnya untuk membicarakan penghentian perjanjian perdagangan bebas-FTA antara Korea Selatan dan AS.
Media di AS memberitakan bahwa proses untuk menghentikan FTA bisa dimulai dalam pekan ini atau sejak tgl. 2 September lalu. Namun, setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir ke-6, situasi dan suasananya berubah drastis.
Peneliti senior Alan Romberg dari Stimson Center mengkritik pernyataan Trump terkait penghentian FTA antara dua negara sebagai tindakan melukai diri sendiri karena saat ini hubungan aliansi yang kuat sangat penting menghadapi provokasi Korea Utara.
Doktor Roger Gauss dari Naval Research Laboratory juga mengatakan sulit memecahkan masalah nuklir Korea Utara dengan memberi tekanan tinggi kepada Korea Selatan seperti penghentian FTA.
Presiden Institut Ekonomi Korea Amerika Donald Manzullo juga mengatakan penghentian perjanjian perdagangan bebas akan melemahkan aliansi dua negara di wilayah Asia Timur, dan menghancurkan kepentingan ekonomi dan keamanan.
Pemerintah Washington menyatakan saat ini belum ada ketetapan karena perjanjian dagang itu masih berada di tahap renegosiasi.