Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi sebuah resolusi baru atas uji coba nuklir ke-6 dan rencana Korea Utara untuk meluncurkan misil antarbenua, pada hari Senin (11/9/2017). Akan tetapi Cina dan Rusia tetap menunjukkan sikap negatif termasuk untuk sanksi larangan ekspor minyak ke Korea Utara.
Dua hari setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir, Washington mengedarkan sebuah rancangan resolusi kepada 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB. Dewan Keamanan rencananya akan mengadakan pertemuan untuk melakukan pemungutan suara pada hari Selasa waktu Korea (12/9/2017) atas permintaan AS.
Akan tetapi Cina dan Rusia dilaporkan tetap bersikap negatif atas resolusi tersebut.
Resolusi yang dirancang oleh AS menempatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada daftar sanksi PBB untuk pertama kalinya dan mencakup langkah-langkah untuk memblokir sumber pendapatan Korea Utara secara menyeluruh.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan untuk mempertahankan kesatuan Dewan Keamanan PBB, dengan mengatakan bahwa perselisihan mengenai program nuklir dan rudal Korea Utara adalah krisis terburuk di dunia "dalam beberapa tahun terakhir."