Bloomberg L.P memberitakan pada hari Senin (11/9/2017) waktu setempat bahwa Korea Utara mencoba meretas mata uang virtual seperti bitcoin untuk menghindari efek pengadopsian sanksi terbaru atas negara itu dari Dewan Keamanan PBB.
Menurut laporan dari perusahaan keamanan dunia maya AS, FireEye Inc., para peretas Korea Utara sering menyerang situs terkait tempat transaksi uang digital di Korea Selatan.
Korea Utara meretas situs berita terkait bitcoin berbahasa Inggris dan merampok mata uang virtual dari para korban dengan menggunakan jenis virus ransomware 'WannaCry.'
Korea Utara menargetkan mata uang virtual karena dapat menghindari sanksi perdagangan ke Korea Utara, serta nilai mata uang virtual cukup tinggi. Mata uang vitual tidak terbatas pada negara tertentu, dan bisa bertransaksi dengan sembunyi-sembunyi.