Setiap partai politik Korea Selatan mulai mempersiapkan diri untuk pemilihan umum legislatif yang akan diadakan sekitar tiga bulan yang akan datang.
Mantan Perdana Menteri Korea Selatan, Lee Nak-yon telah kembali ke Partai Demokrat Korea setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai perdana menteri selama 2 tahun 8 bulan.
Dalam pertemuan Komite Tertinggi Partai Demokrat Korea, Lee menyebut dirinya akan mencalonkan diri untuk distrik Jongno, Seoul jika mendapat izin dari partainya.
Sementara itu, Partai Demokrat Korea mengumumkan janji pertamanya, yaitu menyediakan sebanyak 53.000 WiFi publik di fasilitas transportasi dan kesejahteraan sosial hingga tahun 2022.
Partai oposisi utama, Partai Kebebasan Korea juga mengumumkan janjinya untuk pemilu dengan nama "perjanjian ekonomi harapan". Partai ini mengemukakan pembentukan peraturan untuk menyehatkan keuangan negara, revitalisasi PLTN, dan perbaikan undang-undang tenaga kerja.
Partai Keadilan menjanjikan bahwa mereka hendak menjamin perpanjangan masa penyewaan rumah hingga 9 tahun dan memberikan bantuan dana penyewaan rumah sebanyak 200 ribu won (Rp 2,36 juta) setiap bulannya bagi pemuda yang tinggal sendiri.