Wakil Sekretaris Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Lydie Evrard yang tengah mengunjungi Jepang untuk memeriksa rencana pembuangan air terkontaminasi dari PLTN Fukushima mengatakan pada Kamis (09/09) bahwa Korea Selatan dan China akan berpartisipasi dalam pemeriksaan keamanan yang dipimpinnya.
Pernyataan Evrard itu disampaikan dalam sebuah konferensi pers virtual di Tokyo usai kunjungan ke PLTN Fukushima dan pertemuan dengan perwakilan pemerintah Jepang.
Ia memaparkan bahwa pemeriksaan keamanan atas rencana pembuangan air terkontaminasi tersebut memerlukan bantuan dari orang-orang yang memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena itu, pihaknya akan melibatkan sejumlah pakar dari negara tetangga Jepang, seperti Korea Selatan, dalam kelompok pakar internasional yang terdiri dari 11 negara.
Mengenai kekhawatiran dari negara-negara di sekitar Jepang mengenai pembuangan air terkontaminasi, Evrard mengatakan IAEA membahas soal keamanan dan kejelasan rencana tersebut berdasarkan data-data ilmiah, namun tetap mendengarkan semua kekhawatiran yang disuarakan.
Ketika ditanya apakah IAEA akan menghentikan rencana pembuangan air terkontaminasi ke laut jika dinilai berbahaya, Evrard tidak menjawab langsung pertanyaan tersebut dan hanya mengatakan bahwa kunjungan kali ini bertujuan untuk meninjau dari segi keamanan.