Batas terbawah untuk "rumah tangga dengan beberapa anak" yang berhak menerima bantuan pemerintah dijadwalkan akan diperluas hingga mencakup keluarga dengan dua anak, dari sebelumnya tiga anak, sebagaimana Korea Selatan berusaha menekan tingkat kelahiran rendah.
Komite Kepresidenan untuk Kebijakan Penuaan Masyarakat dan Populasi mengumumkan langkah tersebut pada hari Rabu (15/09), mencerminkan perubahan tersebut dalam rencana lima tahun untuk mendorong masyarakat memiliki lebih banyak anak.
Insentif termasuk pendidikan, perawatan anak, dan bantuan perumahan bagi keluarga-keluarga.
Dengan revisi tersebut, biaya sekolah untuk anak kedua akan digratiskan. Keluarga yang memiliki beberapa orang akan akan berhak menerima bantuan negara berupa uang jaminan untuk perumahan dan sewa.
Angka kelahiran total Korea Selatan mencatatkan rekor terendah baru pada tahun lalu, sebagaimana kalangan muda menghindari pernikahan dan melahirkan di tengah meningkatnya angka pengangguran dan biaya perumahan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Korea pada bulan lalu, ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut mencatatkan penurunan tingkat fertilitas total, yang merupakan rata-rata jumlah anak yang dimiliki seorang wanita semasa hidupnya, ke angka terendah dalam sejarah dengan 0,84 di tahun 2020, turun dari 0,92 di tahun sebelumnya.