Perdana Menteri Han Duck-soo mendesak para dokter di Korea Selatan untuk menahan diri dari aksi protes kolektif. Hal itu disebabkan karena para dokter magang di rumah sakit besar akan mengundurkan diri secara massal sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah yang akan menambah kuota penerimaan mahasiswa baru di fakultas kedokteran.

Perdana Menteri membuat seruan tersebut pada hari Minggu (18/02) dalam sebuah pernyataan, dengan menyebut bahwa jika para dokter mengambil tindakan yang mengakibatkan kekosongan layanan kesehatan, maka masyarakat akan menderita. 

Han mengatakan bahwa kekosongan layanan medis yang diakibatkan oleh tindakan kolektif adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi, karena hal itu menyandera kesehatan dan kehidupan masyarakat.

Perdana Menteri menunjukkan masalah dalam sistem medis negara, seperti kekurangan dokter anak yang serius dan kesenjangan regional dalam layanan medis. 

Menekankan kebutuhan mendesak akan reformasi medis untuk meningkatkan layanan medis esensial dan regional, Han mengatakan bahwa reformasi tidak dapat berhasil tanpa penambahan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran. 

Perdana Menteri menjanjikan upaya pemerintah untuk meningkatkan kondisi kerja bagi para dokter dan meningkatkan investasi dalam sistem medis regional. Han juga mengatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan legislasi dalam membangun jaring pengaman untuk membatasi pertanggungjawaban pidana dokter dalam kasus-kasus malpraktik.

Pernyataan tersebut muncul ketika para dokter magang di 5 rumah sakit umum utama di wilayah ibukota akan menyerahkan surat pengunduran diri mereka secara massal pada hari Senin (19/02) dan berhenti bekerja pada hari Selasa (20/02).