Para profesor fakultas kedokteran di seluruh wilayah Korea Selatan melakukan diskusi terakhir, sehari sebelum mengambil keputusan untuk pengunduran diri massal dari setiap universitas.
Dewan Profesor Fakultas Kedokteran Nasional akan mengadakan pertemuan secara daring pada hari Kamis malam (14/03) untuk membahas rencana respons terkait.
Sementara pemerintah tetap tegas menyatakan bahwa tidak akan ada negosiasi kuota mahasiswa fakultas kedokteran, dan mengkritik pengunduran diri massal dengan mengatakan bahwa hal itu justru akan membahayakan nyawa pasien dan bukanlah cara untuk melindungi murid mereka.
Selanjutnya, pemerintah mengeluarkan rencana untuk 'memperkuat layanan kesehatan regional' dan menegaskan kembali tekadnya untuk menegakkan reformasi medis.
Pemerintah akan mengoperasikan rumah sakit yang berpusat pada spesialis dan menerapkan sistem dokter esensial kontrak yang mengharuskan dokter untuk bekerja di wilayah tertentu untuk jangka waktu tertentu.
Selain itu, pemerintah akan meningkatkan kemampuan rumah sakit daerah, seperti rumah sakit universitas nasional, ke tingkat rumah sakit 5 besar yang sudah ada.
Pemerintah juga akan meninjau langkah-langkah untuk memperkuat perawatan esensial anak dengan menginvestasikan 1,3 triliun won selama 5 tahun untuk memperkuat pengobatan bagi anak-anak yang sakit kritis dan menurunkan beban biaya rawat inap bagi anak di bawah usia 2 tahun.