Media Jepang NHK mengabarkan, gempa bumi berkekuatan 5,8 mengguncang lepas pantai Prefektur Fukushima, Jepang pada dini hari Jumat pukul 00:14.
Gempa tersebut terjadi di kedalaman 50 km di bawah permukaan laut dan tidak menimbulkan ancaman tsunami.
Menanggapi gempa tersebut, TEPCO (Tokyo Electric Power Company) telah mengumumkan penghentian sementara proses pembuangan air terkontaminasi dari PLTN Fukushima Daiichi. Langkah itu diambil sesuai dengan protokol keselamatan yang berlaku, yang menetapkan bahwa pembuangan harus dihentikan jika terdeteksi gempa dengan intensitas lemah 5 atau lebih di sekitar PLTN Fukushima Daiichi dan Daini.
Gempa pada hari Jumat (15/03) ini menyebabkan intensitas getaran di wilayah Narahamachi, dimana PLTN Fukushima Daini berlokasi.
Perusahaan tersebut menyatakan bahwa, hingga saat ini tidak ada kerusakan yang ditemukan dalam fasilitas pembuangan.
TEPCO akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan keamanan, sebelum memutuskan untuk melanjutkan pembuangan air terkontaminasi yang telah direncanakan.
Ini merupakan kali pertama pembuangan air terkontaminasi dari PLTN Fukushima dihentikan secara mendadak akibat gempa bumi.
Meski gempa tersebut juga dirasakan di Kawamatamachi dan Narahamachi, Prefektur Fukushima dengan intensitas yang sama, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Badan Meteorologi Jepang mengklasifikasikan gempa berdasarkan skala intensitas, yang mengukur seberapa kuat getaran dirasakan oleh manusia dan sejauh mana objek di sekitar mereka bergerak.
Skala ini berbeda dengan magnitudo, yang secara absolut mengukur kekuatan gempa.