Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol menyerukan agar dunia internasional dapat berbagi pengalaman dan menyatukan kebijaksanaan untuk memastikan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital baru dapat melindungi keselamatan individu dan masyarakat, sekaligus meningkatkan pengembangan demokrasi.
Seruan Presiden Yoon tersebut disampaikan pada hari Senin (18/03), selama upacara pembukaan konferensi tingkat tinggi (KTT) untuk Demokrasi Ketiga di Seoul, dengan mengungkapkan bahwa demokrasi tampaknya tidak bisa dilindungi hanya dengan upaya satu negara atau satu pihak saja.
KTT Ketiga untuk Demokrasi yang merupakan inisiatif Presiden AS Joe Biden, kini sedang berlangsung di Korea Selatan hingga hari Rabu (20/03) mendatang.
Yoon mengatakan bahwa inovasi dalam kecerdasan buatan dan teknologi digital telah menembus batas ruang dan waktu, bahkan mewujudkan mimpi manusia menjadi kenyataan. Disebutkan pula, bahwa di sisi lain, berita palsu dan disinformasi dengan menggunakan AI dan teknologi digital tersebut tidak hanya melanggar kebebasan dan hak asasi manusia, namun juga mengancam sistem demokrasi.
Selanjutnya Presiden Yoon memaknai acara tersebut dengan mengatakan, bukanlah suatu kebetulan bahwa semua pembela demokrasi di seluruh dunia sedang berkumpul di Seoul untuk pembicaraan mengenai 'demokrasi untuk generasi mendatang.'
Ia mengharapkan pula bahwa selama pertemuan itu, para peserta dapat berbagai pengalaman pengembangan demokrasi Korea Selatan dan juga berkesempatan untuk mendiskusikan cara-cara untuk bersatu dan bekerja sama demi terciptanya demokrasi yang lebih baik di masa depan.