Pemerintah Korea Selatan menggelar pengarahan pers pada hari Rabu (20/03) dan mengumumkan rencananya untuk mengalokasikan kuota penerimaan mahasiswa baru fakultas kedokteran untuk tahan ajaran 2025 dengan menambah sebanyak 2.000 mahasiswa baru.

Pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan 82% dari 2.000 mahasiswa baru tambahan di fakultas kedokteran nasional ke universitas di luar wilayah ibu kota, dan 18% lainnya akan dialokasikan ke universitas yang berlokasi di provinsi Gyeonggi dan kota Incheon. 

Terlebih lagi pemerintah berencana untuk tidak akan menambah jumlah mahasiswa baru di fakultas kedokteran untuk wilayah Seoul, dengan pertimbangan karena kondisi kesehatan telah memadai.  

Demikian, kuota setiap fakultas kedokteran di tujuh universitas nasional selain Seoul National University (SNU) telah ditetapkan sekitar 200 orang. Termasuk untuk Universitas Nasional Chungbuk, kuotanya akan meningkat dari 29 menjadi 151. Sementara penerimaan mahasiswa baru akan meningkat masing-masing sebesar 90 orang di Universitas Nasional Kyungpook dan Universitas Nasional Chungnam.

Dengan mendorong peningkatan kuota yang besar di luar wilayah Seoul, pemerintah berupaya untuk menopang sistem pengobatan esensial regional agar seluruh masyarakat dapat menerima layanan kesehatan yang memadai dan berkualitas.

Pemerintah menunjukkan tekad kuatnya untuk terus melanjutkan rencana peningkatan jumlah dokter di dalam negeri, meskipun ada protes dari para dokter dan mahasiswa kedokteran. Protes itu juga diperkeruh oleh para profesor kedokteran di lima rumah sakit besar yang juga memutuskan untuk ikut melakukan aksi pengunduran diri kolektif. 

Jumlah mahasiswa kedokteran yang mengajukan permohonan cuti juga terus meningkat hingga 44,5% dari total jumlah mahasiswa kedokteran di Korea Selatan.