Pertemuan para pemimpin perwakilan diplomat dan konsuler Korea Selatan di luar negeri resmi digelar di Seoul pada hari Senin (22/04), dan akan berlangsung selama lima hari.

Sebanyak 180 kepala perwakilan diplomat dan konsuler Korea Selatan di seluruh dunia akan turut serta dalam pertemuan tersebut. 

Dalam pidato pembukaannya, Menteri Luar Negeri Cho Tae-yeol menyerukan para diplomat harus merespons perubahan era yang sedang mengalami transisi signifikan, secara fleksibel dan tangkas, dengan pemikiran yang inovatif dan kreatif serta diplomasi proaktif. 

Menteri Cho juga mengangkat empat arah diplomatik terkait 4 negara di sekitar Semenanjung Korea, seperti Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Rusia. Hal itu juga mencakup kerja sama trilateral antara Seoul, Washington, dan Tokyo yang akan segera dilembagakan dengan terus menerapkan perjanjian yang telah disepakati oleh ketiga pemimpin dalam KTT Camp David tahun lalu.

Menteri Cho menekankan bahwa pertemuan puncak Korea Selatan, Jepang, dan Cina yang akan digelar dalam waktu dekat, akan diupayakan untuk mendorong perkembangan hubungan antara Seoul dan Beijing. Dalam hal hubungan dengan Rusia, Menteri Cho mengatakan akan berupaya untuk terus mengelola secara strategis, meskipun adanya pembatasan dasar yang diakibatkan perang dengan Ukraina.  

Dalam pertemuan di Seoul, para kepala perwakilan diplomat dan konsuler Korea akan mencari strategi diplomasi di tengah persaingan antara AS dan Cina yang alot, serta perang berkelanjutan di Ukraina dan di kawasan Timur Tengah. 

Terlebih lagi diplomatik keamanan yang kuat, diplomatik ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta diplomasi multi negara pun akan turut didiskusikan dalam pertemuan tahun ini.