Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim Song mengungkapkan keyakinannya bahwa kekuatan musuh berpotensi untuk kembali membentuk panel ahli kedua dan ketiga di masa depan, namun upaya tersebut pasti akan gagal seiring berjalannya waktu. 

Komentar Dubes Kim itu muncul setelah berakhirnya panel pemantau resmi PBB terhadap sanksi yang diberlakukan untuk Pyongyang karena diveto oleh Rusia pada bulan Maret lalu.

Utusan Kim dalam pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) pada hari Minggu (05/05) bahwa usaha dalam membentuk panel baru untuk mengawasi sanksi terhadap Korea Utara akan mencapai kegagalan.  

Dia mengklaim bahwa veto Rusia tampaknya menghalangi pembaruan panel sanksi ahli sebagai tindakan independen dalam mendukung hak atas keadilan dan ketidakberpihakan internasional. Dilanjutkan bahwa berakhirnya masa panel ahli itu merupakan penilaian sejarah terhadap kekuatan musuh. 

Kim lebih lanjut menegaskan bahwa upaya kekuatan musuh yang terus mendorong kebijakan anti Korea Utara diprediksi akan menghadapi kekalahan strategis yang membawa bencana.

Mandat panel ahli PBB untuk memantau sanksi Korea Utara telah resmi dibubarkan pada akhir bulan April tahun ini. Demikian Washington, Seoul, Tokyo dan negara lain kini tengah mempertimbangkan sejumlah upaya untuk memastikan kelanjutan kegiatan pemantauan penerapan sanksi Korea Utara.