Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Shin Hanul 3 dan 4 yang pembangunannya dibatalkan pada tahun 2017 karena kebijakan pemerintah Korea Selatan untuk melepaskan diri dari PLTN, mulai dibangun kembali dalam waktu dekat.
Rencana pembangunan PLTN Shin Hanul 3 dan 4 di sebelah PLTN Shin Hanul 1 yang mulai memproduksi tenaga listrik pada akhir tahun lalu telah ditetapkan untuk pertama kali dalam 6 tahun.
PLTN Shin Hanul 3 dan 4 akan menjalankan peran utamanya dalam keamanan energi dan pengurangan gas rumah kaca di Korea Selatan pada tahun 2030 mendatang.
Pembangunan PLTN harus menjalankan proses penerimaan izin tiga tahap, yang meliputi rencana dasar untuk penyediaan tenaga listrik, izin rencana pelaksanaan, dan izin pembangunan.
Untuk pembangunan PLTN Shin Hanul 3 dan 4 hanya tinggal menunggu izin pembangunan oleh Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir Korea (NSSC).
Pembangunan PLTN Shin Hanul 3 dan 4 masing-masing akan disempurnakan pada tahun 2032 dan 2033 mendatang.
Selain itu, langkah menggunakan 10 unit PLTN dimana periode penggunaannya berakhir sampai tahun 2030 mendatang termasuk PLTN Kori 2 juga dilaksanakan.
Sejalan dengan langkah tersebut, 30 unit PLTN akan dioperasikan di Korea Selatan termasuk 25 unit PLTN yang tengah dioperasikan, 3 unit PLTN yang sedang dibangun, dan 2 unit PLTN yang akan dibangun.
Jumlah pembangkit tenaga listrik akan melebihi 31 ribu mega watt pada pertengahan tahun 2030 mendatang.
Pemerintah berniat untuk menaikkan porsi energi oleh PLTN sebesar 34,6% sampai tahun 2036 mendatang.
Sementara itu, konstruksi dasar untuk PLTN Shin Hanul 3 dan 4 akan dimulai dalam pekan ini.