Militer Korea Selatan menilai bahwa satelit militer Korea Utara Malligyong-1 tidak memiliki kegunaan militer sebagai satelit pengintai.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu (05/07) bahwa upaya pengambilan selesai pada hari yang sama, setelah kendaraan peluncuran ruang angkasa Chollima-1 dan bagian yang penting dari satelit Malligyong-1 diangkat untuk analisis menyeluruh oleh para ahli dari Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
JCS telah menemukan serpihan bagian satelit mata-mata Korea Utara dari Laut Barat setelah peluncuran yang gagal untuk mengorbit pada akhir Mei lalu.
Militer membeberkan telah melakukan operasi pelacakan dan penyelamatan selama 36 hari dan menilai kemampuan operasional yang sangat baik, karena telah mendapatkan puing-puing dalam jumlah besar bahkan dalam lingkungan operasional yang sulit.
Korea Utara mengklaim bahwa Chollima-1 yang membawa Malligyong-1 ditembakkan dari lapangan peluncuran satelit Sohae pada 31 Mei, tapi saat itu rezimnya mengakui peluncuran itu mengalami kegagalan tidak lama setelah terbang.
Bulan lalu, KBS melaporkan bahwa militer Korea Selatan telah berhasil mencari objek yang diduga sebagai satelit Malligyong-1.
JCS telah mempublikasikan benda-benda yang diduga merupakan puing-puing roket di perairan barat pada 16 Juni, setelah membawa tahap kedua dari roket dalam tiga tahap.