Pemerintah Korea Selatan akan melakukan pengarahan tentang air yang terkontaminasi dari PLTN Fukushima, Jepang setiap siang di hari kerja mulai Kamis (15/06) untuk memberikan informasi berdasarkan fakta ilmiah.

Dalam pengarahan pertamanya, pemerintah menerangkan kondisi menyeluruh terkait pembuangan air yang terkontaminasi, terutama pelaksanaan pengelolaan keamanan perairan Korea Selatan dan hasil lautnya.

Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah dalam pengarahan pertamanya menyatakan, bahwa pemerintah sering menyediakan informasi berdasarkan data dan fakta ilmiah untuk mencegah kekhawatiran masyarakat.

Dijelaskan, dalam uji coba operasi fasilitas pembuangan air terkontaminasi radioaktif yang dimulai pada hari Senin (12/06), air yang diencerkan adalah air tawar dan air laut, bukan air yang diencerkan dari air terkontaminasi radioaktif.

Menurutnya, uji coba operasi itu dilakukan pada sebagian fasilitas pembuangan dan pemerintah Jepang harus menjalani serangkaian proses seperti pemeriksaan sebelum penggunaan dan izin keamanan.

Ditambahkan pula, data-data yang diperoleh tim inspeksi pemerintah Korea Selatan pada bulan Maret sedang dibahas secara menyeluruh dari segi ilmiah dan teknologi, terutama fungsi Sistem Pemrosesan Cairan Canggih (ALPS) dan reliabilitas data yang diumumkan Jepang sedang diperiksa dengan teliti.

Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah menegaskan bahwa, laporan media yang menyatakan Jepang mengambil air atas yang tidak dicampur sebagai sampel adalah tidak benar. Yang dimaksudkan adalah, sampel yang diambil di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) adalah setelah homogenisasi selama 14 hari.

Mengenai informasi bahwa zat radioaktif masih terdeteksi hingga 20.000 kali lipat dari nilai standar setelah pemrosesan dengan ALPS, Jepang telah berjanji akan membuang setelah pemurnian dengan ALPS sampai memenuhi standar keamanan, dimana air terkontaminasi radioaktif tidak akan terbuang begitu saja.

Pemerintah berulang kali menegaskan perairan Korea Selatan dan hasil lautnya aman karena dijaga melalui pemantauan dan inspeksi radiasi.