Hari Senin (29/03) menandai peringatan ulang tahun ke-20 Bandar Udara Internasional Incheon di Korea Selatan.

Dibuka pada tahun 2001, bandara Incheon mulai menghasilkan keuntungan setelah tiga tahun sejak resmi dibuka. Selama 16 tahun terakhir, Bandara Internasional Incheon memiliki pertumbuhan pendapatan rata-rata sebesar delapan persen per tahun.

Sejak wabah COVID-19 merebak tahun lalu, jumlah penumpang anjlok mencapai lebih dari 80 persen menyebabkan defisit sebesar 426 miliar won.

Defisit tahun ini diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat. Hal ini mendorong adanya perubahan operasional bandara yang berpusat pada layanan penumpang.

Pengelola Bandara Internasional Incheon berencana untuk mengembangkan kawasan di sekitar bandara menjadi tempat wisata menarik dengan fasilitas kebudayaan, seperti resor liburan di Pulau Yeongjongdo, sehingga wisatawan dapat menikmati tur dan kesenian di sekitar bandara.

Angkutan kargo udara adalah bidang lain yang perlu dikembangkan. Meskipun di tengah merebaknya pandemi COVID-19, Bandara Internasional Incheon menduduki peringkat keempat secara global.

Selain itu, sejalan dengan era tanpa tatap muka, Bandara Incheon juga berupaya mendorong reformasi layanan digital untuk proses keimigrasian, serta memperluas layanan belanja tanpa tatap muka dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Perusahaan Bandara Internasional Incheon menggelar upacara peringatan hari ulang tahun ke-20 pada hari Senin (29/03), serta menyatakan visi masa depan untuk mengatasi COVID-19 dan pemulihan sektor penerbangan.