Amerika Serikat (AS) dan Jepang kembali mengonfirmasi pentingnya kerja sama trilateral dengan Korea Selatan pada pertemuan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari dua negara di Tokyo, hari Selasa (16/03/21) lalu.
Usai pertemuan tersebut, AS dan Jepang merilis laporan untuk media yang menyebutkan berbagai masalah terkait China, dari soal nilai demokrasi, teritorial, dan hak asasi manusia.
Dalam laporan tersebut, pemimpin diplomatik dan pertahanan AS dan Jepang menyatakan China melawan ketertiban internasional, serta menentang aliansinya dan masyarakat internasional dari segi ekonomi, militer, dan teknologi.
Laporan media itu menyatakan AS akan berupaya dalam mempertahankan Jepang yang sedang melakukan konflik teritorial dengan China berdasarkan perjanjian keamanan AS dan Jepang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pengarahannya usasi pertemuan tersebut. Blinken mengatakan, jika China melakukan serangan dan tekanan, AS pun akan melawannya jika perlu.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menunjukkan bahwa China memodernisasi kekuatan militernya lalu bersikap keras dan agresif terhadap aliansinya selama AS berfokus pada masalah Timur Tengah.
Laporan tersebut juga menyatakan kerja sama Korea Selatan, AS, dan Jepang dibutuhkan untuk keamanan, perdamaian, dan kemakmuran di wilayah Indo-Pasifik.
Terkait masalah nuklir Korea Utara, AS tetap meminta denuklirisasi yang lengkap, dan mendesak Korea Utara agar memenuhi resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.