Masyarakat dari berbagai komunitas dan lapisan mengikuti unjuk rasa untuk memprotes serangan dan kekerasan terhadap orang Asia di sejumlah kawasan negara bagian Amerika Serikat (AS).
Selama akhir pekan lalu, demonstrasi diadakan dalam waktu yang bersamaan di Atlanta, Pittsburgh, San Francisco, dll. setelah serangkaian penembakan pada hari Selasa (16/3/21) lalu oleh seorang pria di Atlanta, Georgia yang menewaskan 8 wanita dengan enam di antaranya warga keturunan Asia.
Ratusan orang berkumpul di Washington D.C. guna berunjuk rasa pada hari Minggu (21/3/21) waktu setempat, di tengah meningkatnya kejahatan kebencian terhadap orang-orang keturuan Asia.
Para pengunjuk rasa memegang tanda dan plakat yang bertuliskan “Hentikan Kebencian terhadap Ras Asia” dan “Orang Asia Bukanlah Virus”.
Para demonstran juga menyampaikan harapan mereka agar anak-anak dapat hidup di AS, di mana keragaman dan hak asasi manusia dihormati.
Ratusan orang yang bergabung dengan keturunan Asia di kota New York juga ikut mengadakan pawai menentang rasisme terhadap orang Asia, adapun unjuk rasa di Denver dan Chicago, Pittsburgh tetap berlanjut.
Aksi unjuk rasa "Rise Up Against Asian Hate" tersebut benar-benar meningkat drastis, setelah Biden meminta publik Amerika untuk "berbicara dan bertindak" melawan kebencian dan kekerasan dalam pertemuan dengan para pemimpin Asia-Amerika di Atlanta pada hari Jumat (19/3/21) lalu.