Pemerintah akan menyuntikkan dana sebesar 42,3 miliar won, atau lebih dari 3,6 juta dolar AS selama 3 tahun ke depan untuk mengembangkan teknologi yang dapat dengan lebih akurat mendeteksi dan memperkirakan tingkat debu halus.
Kementerian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Informasi, Komunikasi (ICT) dan Perencanaan Masa Depan, beserta Kementerian Lingkungan dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan pada hari Minggu (13/11/2016) mengumumkan rencana itu setelah mengadakan pembahasan dengan para ahli dan mendengar pendapat masyarakat.
Di bawah rencana tersebut, para peneliti akan mengidentifikasi bentuk sekunder debu halus, yang merupakan kombinasi nitrogen oksida dengan uap air serta ammonia. Penelitian itu juga akan mempelajari bagaimana debu halus dari satu daerah dapat sampai ke daerah lain dan menyebabkan polusi.
Selain itu, mereka juga akan mempelajari cara yang lebih baik untuk memperkirakan level debu halus dengan menggunakan teknologi informasi termasuk maha data dan kecerdasan buatan.
Pemerintah berencana untuk meningkatkan tingkat keakuratan prediksi konsentrasi debu halus dari 62% menjadi 75% hingga tahun 2020, serta mempanjang periode ramalan dari 2 hari menjadi 7 hari hingga tahun 2023.