Walaupun suhun udara kurang lebih minus 10 derajat Celsius telah berlalu, namun kadar debu ultra halus masih sangat tinggi.
Bahan pencemar udara semakin bertumpuk akibat berhentinya pergerakan atmosfer.
Khususnya, mulai hari Rabu siang (18/1/2017), debu ultra halus yang berasal dari Cina semakin memperburuk kondisi atmosfer Korea Selatan.
Lembaga Penelitian Lingkungan Hidup Nasional Korea Selatan (NIER) memprediksi bahwa kadar debu ultra halus di kotamadya Seoul, bagian barat Gangwondo, Chungcheongdo dan Jeolla Utara tercatat pada level 'buruk.'
Kadar debu ultra halus di wilayah Korea Selatan lebih tinggi sebesar 2,3 kali lipat daripada kadar yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia-WHO. Disebagian daerah, kadarnya bahkan sampai level 'sangat buruk', sehingga peringatan waspada debu ultra halus juga dikeluarkan.
Kondisi tersebut akan berlangsung sampai hari Kamis (19/1/2017).