Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Yeonorang dan Seonyeo

2018-08-29

ⓒ Yeongnamilbo

Alkisah, hiduplah sepasang suami istri yang baru saja menikah di Kerajaan Shilla.


Sang suami bernama Yeonorang dan istrinya bernama Seonyeo. Pasangan ini hidup dengan menangkap ikan dan menjual rumput laut.


Pada suatu hari Yeonorang pergi ke laut untuk menangkap ikan. Ia menemukan sebuah batu berbentuk kura-kura. Dia merasa bahwa batu itu cocok dijadikan tempat duduk.

 

Yeonorang kemudian memasang jaring, dan sambil menunggu ikan ia duduk di atas batu. 


Yeonorang : Aneh sekali, hari sudah siang. Tapi kenapa belum ada ikan yang masuk ke dalam jaring ya? Tidak seperti biasanya.

 

Yeonorang yang merasa kebingungan kemudian berdiri di atas batu itu. Namun ia terkejut karena batu yang ia duduki tiba-tiba bergerak. Batu itu bergerak ke tengah laut menuju tempat matahari terbit.


Yeonorang : Haah apa yang terjadi? Kenapa batu ini tiba-tiba bergerak? Tolong! tolong!


Batu itu semakin cepat bergerak, sampai matahari pun mengikutinya.


Seonyeo yang menunggu suaminya di rumah merasa gelisah karena sampai sore suaminya belum pulang. Ia pun bergegas pergi ke laut untuk mencari suaminya.


Seonyeo : Kenapa suamiku belum pulang ya? Biasanya dia memasang jaring di sekitar sini. Kenapa tidak ada? Kemanakah dia pergi ?


Seonyeo yang menelusuri tepi laut menemukan sepasang sepatu milik suaminya. 


Seonyeo : Ini sepatu suamiku. Kenapa sepatunya ada di sini tapi orangnya tidak ada?


Seonyeo panik berusaha mencari suaminya. Ia melepas sepatunya dan naik ke sebuah batu yang mirip dengan kura-kura.


Namun, tiba-tiba batu itu bergerak ke tengah laut dan mengapung ke arah timur dengan sangat cepat. Kali ini bulan yang ada di langit bergerak mengikuti Seonyeo.


Yeonorang yang lebih dulu bergerak ke tengah laut akhirnya tiba di sebuah negeri bagian timur. Penduduk negeri itu mengangkat Yeonorang sebagai raja mereka.


Setelah menjadi raja, Yeonorang merasa rindu pada istri yang dia tinggalkan.


Suatu hari penduduk negeri itu memberitahukan kepada sang raja bahwa seorang wanita tiba di laut barat dengan menaiki batu.


Yeonorang segera ke pantai dan sangat terkejut karena wanita itu adalah istrinya.


Yeonorang : Soenyeo! Istriku ! Benarkah itu kau?


Soenyeo : Iya, suamiku. Ini aku istrimu. Kenapa kamu meninggalkan aku?


Yeonorang : Maafkan aku, aku tidak berniat meninggalkanmu. Tapi sebuah batu terapung membawa saya ke sini.


Merekapun berpelukan. Yeonarang maupun Seonyeo tidak menyangka mereka akan bertemu kembali. 


Sejak saat itu Yeonorang dan Seonyeo memimpin negeri itu dengan damai.


Sementara itu di negara asal mereka tiba-tiba matahari dan bulan hilang. Setiap hari perampok dan binatang buas menyiksa penduduk di sana. 


Sang raja memanggil peramal untuk mencari tahu penyebab semua kejadian itu. Sang dukun memberitahukan bahwa Yeonorang dan Seonyeo telah membawa energi matahari dan bulan ke negeri timur.


Sang raja segera mengirim utusan untuk menemui Yeonorang dan Seonyeo agar mereka kembali ke negara asal mereka.


Akan tetapi Yeonorang berpikir dia telah menjadi raja di negeri itu sesuai dengan rencana dewa jadi tidak mungkin pulang ke negeri asalnya. Dia memberikan selembar kain sutera yang ditenun oleh istrinya kepada raja di negeri asalnya.


Yeonorang : Pengawal, tolong sampaikan kepada sang raja kalau saya tidak akan kembali ke sana. Sebagai penggantinya saya akan memberikan kain sutera hasil tenunan istri saya. Mudah-mudahan kain ini bermanfaat dan dapat membawa kedamaian. 


Pengawal itu pun menyampaikan kain sutera dari Yeonorang kepada sang raja.


Sang raja mempersembahkan kain sutera yang diberikan Yeonorang kepada Dewa. Tidak lama kemudian matahari dan bulan kembali menerangi negeri tersebut.


Sang raja merasa sangat gembira karena negerinya kembali tenteram dan damai.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >