Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Kamatian Pangeran Hodong

2018-09-05

ⓒ Getty Images Bank

Pada zaman Kerajaan Goguryeo hiduplah seorang pangeran bernama Hodong.


Dia menikah dengan seorang putri dari Kerajaan Nakrang yang kemudian runtuh karena kalah dari Kerajaan Goguryeo.


Kerajaan Goguryeo berhasil meruntuhkan Kerajaan Nakrang atas bantuan Putri Nakrang, yang tidak lain adalah istri Pangeran Hodong.


Pengkhianatan itu membuat Raja Kerajaan Nakrang marah sampai membunuh putrinya sendiri.


Setelah mendengar kabar tentang kematian istrinya di Kerajaan Nakrang, Pangeran Hodong merasa sangat sedih.


Berbeda dengan Pangeran Hodong, Raja Goguryeo menjadi sangat gembira karena berhasil meruntuhkan Kerajaan Nakrang.


Raja : Negara kita, Goguryeo, dikelilingi oleh gunung sehingga rakyat sulit bertani, namun kini tanah subur Kerajaan Nakrang telah menjadi milik kita. Kini rakyat kita mudah bertani dan menikmati kesuburan panennya. Semua ini berkat kamu putraku hahaha.


Raja semakin menyayangi Pangeran Hodong setelah kemenangan tersebut.


Namun, permaisuri merasa iri pada kasih sayang raja, terutama karena Hodong bukan anak kandungnya.


Permaisuri : Kenapa raja jadi lebih menyayangi Hodong! Padahal dia bukan anak kandungnya. Jangan-jangan Hodong juga akan diangkat menjadi raja! Ini tidak bisa dibiarkan. Kalau Hodong menjadi raja, bagaimana anakku, pangeran Haewoo, yang baru berusia 3 tahun ini?


Permaisuri yang diliputi rasa cemas kemudian mencari akal untuk menyingkirkan pangeran Hodong.


Suatu hari permaisuri menghadap raja sambil menangis.


Permaisuri : Hu huhu..huhu... yang Mulia, Pangeran Hodong datang ke kediaman saya untuk menggoda saya. Jika dia menghormati dan menganggap saya sebagai ibunya sendiri, apa dia pantas berbuat seperti itu?


Setelah mendengar pengakuan permaisuri, Raja tidak begitu saja mempercayainya.


Raja : Hodong bukan orang sembarangan seperti itu. Pasti ada kesalahpahaman di antara kalian.


Permaisuri : Yang Mulia berkata salah paham? Apa Yang Mulia tidak percaya pada saya?


Permaisuri menangis lebih keras.


Raja akhirnya memanggil Pangeran Hodong dan kemudian bertanya.


Raja : Permaisuri memberitahukan bahwa kamu mencoba menggoda permaisuri. Benarkah kamu melakukannya?


Namun, Pangeran Hodong tidak menjawab apa-apa, ia hanya berdiri terdiam.


Karena sikap tersebtu Raja akhirnya percaya bahwa Hodong mencoba menggoda permaisuri.


Seorang pejabat istana yang telah mengetahui rencana jahat permaisuri kemudian bertanya kepada Pangeran Hodong.


Pejabat : Pangeran, kenapa Anda diam saja? Anda harus memberitahu bahwa ini adalah tipu muslihat dari permaisuri!


Hodong : Wahai Pejabat istana, sudahlah. Jika saya menyampaikan kebenaran sehingga kejahatan permaisuri diketahui raja, betapa sakit hati sang Raja. Itu bukan perbuatan anak yang berbakti pada orang tua.


Setelah mengatakan hal tersebut, Pangeran Hodong akhirnya mengambil sebilah pedang dan membunuh dirinya sendiri.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >