Shin Rumi yang baru saja memulai usahanya sebagai penjual makanan ini harus menghadapi sebuah kenyataan pahit. Walau mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari para pelanggannya, usaha Shin Rumi ini terpaksa harus ditutup karena lahan rumah makannya tersebut telah dibeli oleh seorang kontraktor besar untuk dibangun menjadi sebuah mall. Tak terima dengan kompensasi yang dirasa sangat merugikan, Shin Rumi dan beberapa pedagang di pasar tersebut pun mengadakan sebuah demo masal demi mencegah penggusuran bangunan toko-toko mereka.

Malangnya, di suatu malam dalam proses penggusuran lahan ini, sang ibu meninggal dunia ketika berdua bersama Rumi yang berusaha mencegah penggusuran toko mereka.

Sementara itu sang ayah yang bekerja sebagai seorang satpam di bank, tanpa sengaja tiba-tiba mendapatkan sebuah kekuatan super yang dapat menggerakkan benda-benda dengan pikirannya. Setelah bertahun-tahun menghilang dan meninggalkan ibunya, sang ayah pun mampu bertemu kembali dengan Rumi walau dalam keadaan duka. Berusaha memperbaiki hubungan antara ayah dan anak yang sempat terputus ini, ayah kemudian berusaha membantu Rumi untuk menghadang para penggusur yang tak segan-segan memakai kekerasan itu. Paling tidak itulah yang bisa dilakukan oleh sang ayah karena kekuatan super yang didapatnya itu ternyata tidak berguna untuk mencari uang yang banyak.