Kementerian Strategi dan  Keuangan Korea Selatan menyatakan bahwa Kantor Penelitian Makroekonomi ASEAN+3 (AMRO) memprediksi rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun ini adalah 2,3%, sementara rasio kenaikan harga konsumen 2,5%. 

AMRO memprediksi rasio pertumbuhan ekonomi 10 negara anggota ASEAN+3 secara keseluruhan, yang mencakup negara-negara Asia Tenggara, Korea Selatan, China dan Jepang, mencapai 4,5% dikarenakan faktor pemulihan dari segi permintaan domestik, investasi, ekspor, dan industri pariwisata. 

Rasio pertumbuhan ekonomi dari China dan Jepang masing-masing diperkirakan 5,3% dan 1,1%. 

Menurut AMRO, ketidakpastian ekonomi regional masih menjadi risiko besar, termasuk kenaikan harga bahan baku yang diakibatkan faktor geopolitik dalam jangka pendek dan perubahaan iklim dan penangguhan pemulihan ekonomi China. Populasi yang menua juga menjadi faktor yang dapat mengancam ekonomi lokal.

AMRO merekomendasikan agar masing-masing negara mengambil langkah fleksibel terkait harga konsumen sambil mempertahankan kebijakan moneter yang kontraktif atau netral.

Ditambahkan pula, kebanyakan negara anggota ASEAN telah memiliki kebijakan ekonomi yang ketat atau netral, dan upaya untuk menjaga kesehatan fiskal di masa depan harus tetap dilaksanakan. 

AMRO adalah organisasi internasional yang didirikan untuk menganalisis dan memeriksa kondisi ekonomi, serta mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan dari negara anggota ASEAN, serta Korea Selatan, China, dan Jepang.